Ekonomi
Pembangunan Bagian Ke 2
Untuk Kembali
Silahkan Klik Disini
SUMBER
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
- Tabungan Dalam Negeri Sumber : Tabungan
perusahaan & Tabungan rumah tangga
- Tabungan Luar Negeri
Sumber : Tabungan pemerintah asing (LN)
dan tabungan swasta asing
- Investasi dan Pertumbuhan
- Effisiensi penggunaan modal
- Sumber dana dari luar negeri : pemerintah
/ swasta
- Bantuan luar negeri
Lembaga-Lembaga Bantuan Internasional:
The Asian Development Bank (ADB)
Bank Dunia (World Bank)
IMF (international Monetery Found)
Badan Perwakilan Bank Dunia.
DAMPAK
BANTUAN LUAR NEGERI
TERHADAP
PEMBANGUNAN
Pendekatan
Two Gap Model
:
Bantuan & tabungan luar negeri penyumbang terbesar untuk investasi atau
memperbesar impor (memperoleh devisa).
- Kenyataan
bahwa tingkat pertumbuhan negara penerima bantuan
tidak begitu tinggi. (Pendekatan Harod Domar kurang tepat).
- NYSB
mengalami kekurangan input komplemen ; kecakapan
tenaga kerja, kapasitas administratif, infrastruktur, institusi
ekonomi
& stabilitas politik. Tingkat tabungan tinggi tidak mampu
mendorong pertumbuhan.
- Bantuan
luar negeri tidak dapat menyumbang kenaikan tabungan /
impor.
- Bantuan
luar negeri tidak menambah tabungan domestik, shg
menaikan konsumsi & impor dan menurunkan investasi &
ekspor.
Menurut teori ekonomi bantuan menaikan konsumsi & investasi.
MANFAAT
INVESTASI ASING
1. Menciptakan perluasan kerja
2. Proses alih teknologi &
keterampilan yg bermanfaat, Know
How
3. Sbg sumber tabungan / devisa
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
NEGARA BERKEMBANG TERHADAP
INVESTASI ASING
Menggunakan Kebijakan Restriktif :
1. Prasyarat kinerja
2. Hukum Kejenuhan (Saturation)
3. Pengendalian Repatriasi Laba
Menggunakan Kebijakan Insentif
(Rangsangan) adalah pajak.
PINJAMAN
KOMERSIAL
Sumber dana luar negeri yang sangat cepat
perkembangannya adalah pinjaman swasta, berasal dari 3 sumber :
1. BOND
LENDING
Bentuk investasi portofolio, pembelian
saham perusahaan-perusahaan
NSB oleh pihak asing
2. PINJAMAN
KOMERSIAL
Dari bank-bank luar negeri, pasar Euro
Currency.
3. KREDIT
EKSPOR
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
Konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi
dengan kerangka analisis kemungkinan produksi sederhana (SIMPLE
PRODUCTION POSSIBILITY) : untuk melihat tingkat, komposisi dan
pertumbuhan output nasional.
FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kemajuan teknologi
Ada 3 macam klasifikasi kemajuan
teknologi :
1. Netral
2. Hemat tenaga kerja (Labor Saving)
3. Hemat modal (Capital Saving)
KARAKTERISTIK
PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
SIMON KUZNETS (Nobel Ekonomi 1971)
mendefinisikan PERTUMBUHAN EKONOMI : peningkatan kemampuan suatu negara
untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya ; pertumbuhan
kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan serta
penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.
Ada 3 komponen pokok penting, yaitu :
1. Kenaikan output nasional secara terus
menerus
2. Kemajuan teknologi sebagai prasyarat
bagi pertumbuhan ekonomi
3. Penyesuaian kelembagaan, sikap dan
ideologi.
KUZNETS
memisahkan 6 karakteristik proses pertumbuhan pada hampir semua negara maju :
DUA
VARIABEL EKONOMI AGREGATIF
1.
Tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan penduduk
2.
Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara
keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja.
DUA
VARIABEL TRANSFORMASI STRUKTURAL
3.
Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi
4.
Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi
DUA
FAKTOR yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional :
5.
Kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk
menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar dan
bahan baku.
6.
Pertumbuhan ekonomi ini hanya terbatas pada sepertiga
populasi dunia.
KETIDAKMERATAAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN NEGARA
YANG SEDANG BERKEMBANG
Menurut IRMA ADELMAN & CYNTHIA
TAFT MORRIS (1973) ada 8 :
- Pertambahan penduduk tinggi, sehingga
pendapatan perkapita menurun
- Inflasi : dimana pendapatan uang
bertambah tetapi tidak diikuti
secara proposional dgn pertambahan produksi
barang-barang.
- Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
- Investasi yang sangat banyak dalam
proyek-proyek padat modal (Capital
Intensive) sehingga prosentase pendapatan
modal dari harta tambahan besar dibandingkan
dengan prosentase pendapatan yg berasal
dari kerja, sehingga pengangguran bertambah.
- Rendahnya mobilitas sosial
- Pelaksanaan kebijaksanaan industri
substitusi impor yang
mengakibatkan kenaikan harga-harga barang
hasil industri untuk melindungi usaha-usaha
golongan kapitalis.
- Memburuknya nilai tukar (Term of
Trade) bagi NYSB
dalam perdagangan dgn negara-negara maju,
sebagai akibat ketidakelastisan permintaan
negara-negara thd barang-barang ekspor NYSB.
- Hancurnya industri-industri kerajinan
rakyat, seperti pertukangan,
industri rumah tangga dll