Ekonomi
Pembangunan Bagian Ke 2
Untuk Kembali
Silahkan Klik Disini
STRATEGI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
STRATEGI
UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
- Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat
pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) Õ terjadi HARVEY LEIBSTEIN.
- Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN &
RANGSANGAN.
- Hambatan menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
- Rangsangan menaikkan pendapatan perkapita
PERTUMBUHAN
PENDUDUK Õ
FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
- Pendapatan naik, meningkatkan laju
pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb,
kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika
pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).
- Dengan kenaikan pendapatan perkapita,
keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan
Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan
mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS
KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan
pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.Skala disekonomis internal ; akibat
tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.Skala disekonomis external ; akibat
ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara
berkembang.
AGEN
PERTUMBUHAN
1.Pengusaha
2.Investor
3.Penabung
4.Inovator
Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan
sehingga memunculkan :
1.Kewiraswastaan
2.Peningkatan sumber pengetahuan
3.Pengembangan keterampilan produktif
masyarakat
4.Peningkatan laju tabungan dan investasi
RANGSANGAN
PERTUMBUHAN
1.Rangsangan
ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional
tetapi bersifat upaya distributif
- Kegiatan bukan dagang ; posisi
monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
- Kegiatan dagang , tidak menambah sumber
agregat
- Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber
kewiraswastaan yang langka
- Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial
nihil / lebih rendah dari privatnya.
2.
Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan
nasional
Dalam
ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan
pendapatan perkapita :
1.Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan
peluang ekonomi
2.Tindakan konservatif para buruh yg
terorganisir menentang perubahan
3.Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan
baru dan daya tarik pengtahuan
4.Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah
pribadi / publik ; tidak produktif
5.Pertumbuhan penduduk & Angkatan
buruh.
Upaya
minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju
pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM
menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita naik, tabungan
& investasi naik, yaitu :
1.Ekspansi agen pertumbuhan
2.Sumbangan masy. thd. per unit modal
naik seiring rasio modal output turun.
3.Berkurangnya keefektifan faktor-faktor
penghambat pertumbuhan
4.Penciptaan kondisi lingkungan dan
sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
5.Peningkatan spesialisasi dan
perkembangan sektor sekunder dan tersier.
STRATEGI
PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG
PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis
industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut
saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND &
SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis
industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh
EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri
besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.Karena industri yang sama letaknya
berdekatan
3.Karena adanya industri lain dalam
perekonomian tersebut.
SCITOVSKY Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh
suatu industri dari satu atau beberapa industri.
STRATEGI
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk
mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
- Secara historis pemb. ekonomi coraknya
tidak seimbang
- Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber
daya tersedia
- Pembangunan tak seimbang menimbulkan
KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan
menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
Pembangunan
tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2
bagian :
1.Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION
CHOICES)
Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT
CHOICES)
Menentukan urutan proyek yang harus
didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN
Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social
Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive
Activities = DPA).
Ada 3 pendekatan :
1.Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.Pemb. tidak seimbang dimana sektor
prasarana lebih ditekankan.
3.Pemb. tidak seimbang dimana sektor
produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC,
pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah
sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya menurun.
PEMBANGUNAN
TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme
pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
-
Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward
Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan
pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi
industri tsb.
-
Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward
Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan
industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg
pertama sbg input mereka.
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2
golongan :
1.Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
- Lokasi berdekatan dgn industri induk
mempertinggi efisiensi
- Input utama berasal dari produk industri
induk
- Besarnya industri tidak melebihi industri
induk.
2.Industri NON SATELIT (NON SATELITY
INDUSTRY)
CHENERY
& WATANABE *
Penggolongan industri ada 4 golongan :
1.Industri barang setengah jadi
2.Industri barang jadi
3.Industri barang setengah jadi sektor
primer
4.Industri barang jadi sektor primer.